Air terjun selalu menjadi objek wisata alam yang menarik. Air yang jatuh
dari ketinggian tebing-tebing batu ini menjadi pemandangan yang indah.
Terlebih jika tempat tersebut memiliki kisah ataupun legenda turun
temurun. Tak sedikit air terjun di Indonesia yang mempunyai cerita
ataupun kisah yang dipercaya masyarakat hingga sekarang. Salah satunya
terdapat di Malang. Di kota apel ini terdapat air terjun yang indah dan
memiliki legenda menarik yaitu air terjun Coban Rondo.
Wanawisata Coban Rondo berada di Desa
Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Letaknya berada di tengah
hutan pinus yang dikelola oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pujon,
Perum Perhutani Malang dan Resort Polisi Hutan Pujon Selatan Petak 89G.
Coban Rondo terletak di ketinggian 1.135 meter di lereng utara Gunung
Kawi. Airnya berasal dari air sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi.
Debit air terjun di tempat ini bisa mencapai 150 liter per detik pada
musim hujan dan 90 liter per detik pada musim kemarau.
‘Rondo’ dalam bahasa Jawa bermakna janda.
Nama Coban Rondo diambil dari dongeng awal terbentuknya air terjun ini.
Dahulu kala ada sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan
pernikahannya. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi
dan mempelai laki-laki bernama Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro.
Setelah 36 hari menikah, Dewi Anjarwati mengajak suaminya untuk
berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan
Joko Lelono. Tampaknya Joko Lelono tertarik dengan kecantikan Dewi
Anjarwati dan ingin merebutnya dari Raden Baron Kusuma. Perkelahianpun
tidak dapat dihindarkan. Raden Baron Kusuma memerintahkan para punakawan
(pendamping) agar membawa Dewi Anjarwati ke suatu tempat yang ada
cobannya (air terjun). Perkelahian tersebut menyebabkan keduanya gugur.
Dengan meninggalnya Raden Baron Kusuma maka Dewi Anjarwati menjadi janda
atau “rondo”. Sejak saat itulah air terjun yang ditempati Dewi
Anjarwati lebih dikenal sebagai Coban Rondo. Konon batu besar yang ada
di bawah air terjun itu merupakan tempat duduk sang putri.
Lokasinya yang berdekatan dengan Kota
Wisata Batu memang sangat menguntungkan objek wisata milik Perhutani
ini. Fasilitas yang ditampilkan di coban ini tidak hanya air terjun
setinggi 84 meter saja, namun dilengkapi juga dengan River Tubing, War
Game, Camp Ground, Tasung, Volley Jump, Family Gathering, Labirint,
Jungle Trekking, dan Outbound. Fasilitas permainan War Game dengan
memakai Pin Ball dan Fun Tubing bisa dinikmati sejak awal tahun 2013
ini.
Selain aneka permainan, Coban Rondo juga mempunyai ‘Mini Zoo’
dengan menghadirkan beberapa satwa yang dilindungi, seperti aneka jenis
rusa, landak, dan monyet. Di taman satwa ini juga disediakan kuda
tunggangan yang bisa disewa para pengunjung untuk berkeliling taman.
Tidak jauh dari taman itu ada penginapan Griya Wana Coban Rondo untuk
wisatawan dengan tarif sekitar Rp 150.000 per malam. Di perbukitan
sekitarnya banyak tumbuh aneka pepohonan yang dihuni oleh sekawanan
monyet. Monyet-monyet di tempat tersebut cukup jinak, bahkan bisa diajak
bercengkerama jika Anda memberinya jagung atau kacang.
Untuk memasuki lokasi Coban Rondo
pengunjung diharuskan membayar tiket masuk terlebih dahulu. Sejak 1 Mei
2013 harga tiket masuk ke objek wisata ini resmi dinaikkan oleh
pengelolanya. Untuk wisatawan lokal tiket semula adalah Rp 8.000,
sekarang menjadi Rp 10.000. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara harga
tiket semula Rp 10.000 dinaikkan menjadi Rp 15.000. Tarif untuk tiket
parkir adalah Rp 2000.
Untuk menuju Wanawisata Coban Rondo ini,
Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Batu atau Kota Malang
dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Dari jalan raya antara Batu dan Pujon
pengunjung akan melintasi jalan beraspal di tengah hutan pinus sejauh 2
kilometer. Akses jalan menuju wanawisata ini cukup berkelok-kelok,
bertebing dan di sisi lainnya terdapat jurang yang curam serta rawan
longsor.
Bila menggunakan kendaraan umum Anda bisa
naik bus tujuan Kediri, dan turun di depan Patung Sapi di pintu gerbang
menuju Coban Rondo. Jarak dari gerbang ini menuju air terjun Coban
Rondo masih sekitar 4 kilometer. Anda bisa naik ojek dari sini. Oya, 2
kilometer sebelum memasuki kawasan wisata, Anda akan menemui papan
bertuliskan ‘Welcome to Wana Wisata Coban Rondo’. Dari sini,
Anda harus berbelok ke arah kiri untuk menuju tempat tersebut. Kemudian
jalanan terus menurun dengan suasana hutan. Di suatu tempat yang
melandai, terdapat kedai-kedai pedagang dan berbagai jenis kendaraan
berjajar. Di situlah terminal akhir pengunjung berkendaraan. Untuk
menuju coban dari lokasi parkir, pengunjung harus berjalan kaki sekitar
500 meter menyusuri aliran sungai dan sedikit menanjak.
Setelah sampai di lokasi wisata air
terjun, sejauh mata memandang para pengunjung seakan dikepung bukit yang
menjulang. Angin berhembus begitu kencang, air yang turun seperti air
hujan yang lebat. Udara sejuk dan suasana segar serta dinaungi oleh
pepohonan rindang membuat pengunjung akan betah berlama-lama di obyek
wisata ini. Yang menarik adalah di atas Coban Rondo ini ternyata
terdapat air terjun kembar yang disebut Coban Manten. Airnya mengalir ke
bawah, lalu menyatu menjadi Coban Dudo. Uniknya, Coban Dudo tersebut
mengalir lagi ke bawah menjadi Coban Rondo.
Tempat wisata yang berada di bawah
naungan PT Palawi (Perhutani Alam Wisata) Resource ini juga
memfasilitasi pengunjung yang ingin menginap dengan mendirikan beberapa
wisma. Tarifnya mulai dari Rp 65.000 hingga Rp 400.000 per malam, dengan
dua kamar dan ruang tamu berfasilitas televisi, air hangat, dan dapur.
Selain itu jika Anda bermaksud mengunjungi tempat lainnya di Malang,
Anda bisa singgah di Hotel Trio Indah, Santika Premiere Malang Hotel, atau Tugu Malang Hotel.
Wisata air terjun lainnya di kota Malang yang dapat Anda nikmati antara lain air terjun Coban Sewu, Air Terjun Coban Pelangi, Air Terjun Coban Talun, dan lain-lain.
0 comments: