Sengatan lebah memang menyakitkan dan membuat gatal kulit di sekitar titik sengatan. Namun serangga ini
juga menjadi atraksi wisata yang tak kalah menariknya dibandingkan dengan satwa-satwa penghuni kebun binatang. Dia juga bisa memberi Anda madu langsung dari sarangnya. Itulah yang akan Anda rasakan di Peternakan Lebah Rimba Raya.
Peternakan lebah yang dirintis sejak tahun 1980-an ini merupakan usaha keluarga turun temurun yang diwarisi Haryono dari orang tuanya. Awalnya Rimba Raya hanya sekedar memproduksi madu dan menjualnya dalam beragam produk dalam kemasan. Namun, pada 2008 peternakan yang berada di Lawang, 19 km arah Utara Kota Malang ersebut dibuka untuk umum sebagai salah satu tujuan wisata argo lebah.
Di kawasan wisata agro seluas 5 ha tersebut Anda bisa melihat langsung bagaimana lebah-lebah di sini diternakan, mengenala jenis-jenisnya, dan mempelajari seluk beluk kehidupannya. "Di sini pengunjung bisa belajar bagaimana kami mempercepat proses produksi madu dengan membantu membuatkan pondasi sarang yang diolah dari lilin alami," tutur Haryono, pemilik Peternakan Lebah Rimba Raya. Pada musim panen raya madu biasanya jatuh pada bulan Mei-Oktober- Anda juga dapat melihat langsung sekaligus belajar proses memanen madu. Asalkan tidak hujan, Anda pun diperbolehkan berfoto layaknya letani lebah yang sedang memanen madu.
Namun, demo memanen madu biasanya digelar bila Anda berkunjung dalam rombongan besar. Untuk kegiatan tersebut pihak peternakan tidak mengenakan biaya apapun alias gratis. Anda hanya perlu menghubungi pihak peternakan untuk membuat janji agar tidak bertabrakan dengan kelompok lain.
Di Peternakan Lebah Rimba Raya Anda dapat melihat tiga jenis lebah madu yang dikembangkan di sana, yaitu Apis trigona, Apis melifera, dan Apis indica. "Untuk menjaga kualitas madu yang digembalakan ke berbagai daerah mengikuti alur musim bunga yang ada," tutur Awi, salah seorang petugas di peternakan. Tempat-tempat yang dipilih untuk menggembalalakan lebah ini tersebar di beberapa daerah, misalnya Pasuruan, Batu, bahkan beberapa perkebunan di Jawa Tengah. Biasanya lebah akan ditinggal selama 1-4 bulan. Setelah musim bunga usai, lebah-lebah tersebut akan dibawa kembali ke Lawang untuk dipanen.
Dari ketiga jenis lebah yang dikembangkan, ada enam jenis madu yang dihasilkan, yakni: madu bunga randu, madu bunga lengkeng, madu bunga klanceng, madu bunga melifera, madu bunga propolis, dan madu susu ratu. Harga madu-madu tersebut dipatok mulai Rp 60.000 - 120.000,- per botol besar (sekitar 630ml).
Anda juga dapat menikmati madu asli yang dipotong langsung dari sarang lebah. Untuk itu Anda perlu menyiapkan uang Rp 8.000-13.000,- untuk setiap ons madu, tergantung jenis madunya. Sedangkan, untuk royal jelly fresh from the beehive Anda perlu menyiapkan uang mulai Rp 5.000,- per lubang sarang. Selain itu, Anda bisa pula menikmati botok tolo (larva lebah) dengan harha Rp 5.000,- per bungkus. Tertarik?
Sumber: Where To go MALANG Dan sekitarnya
0 comments: