Kicau burung, gemerisik pucuk-pucuk daun pinus yang bergesekan, itulah irama alam yang akan menemani anda menyaksikan Stupa Sumberawan. Candi ini berada di antara hutan pinus Desa Sumber awan , Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Candi ini emang tak setenar Candi Singosari. Meski begitu, ada keteduhan , keindahan, dan kisah-kisah magis yang menjadi alasan mengapa bangunan berbentuk stupa yang ditemukan tahun 1845 ini dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
Nama sumber awan yang diberikan pada satu-satunya candi di daerah ini diduga berasal dari nama desa tempatnya berada, yakni Desa Suberawan . namun ada juga yang berpendapat , nam tersebut diambil dari kata sumber (pusat) da rawan(telaga) . masuk akal juga, karena pada kenyataannya tak jauh dari candi terdapat telaga yang menampung air dari mata air yang berada di bawah candi tersebut .
Meski jauh dari keramaian , candi ini terawat cukup baik. Areal tempat berdirinya candi tampak seperti taman. Rumput di sekeliling candi tampak hijau terawat. Tumbuhan hias yang ditanam di tepi jalan yang membela hamparan rumput juga tampak subur. Begitu pula tumbuhan tanaman yang berada di tepian areal candi terlihat segar dengan beberapa diantaranya menghasilkan bunga yang indah . meski sederhana , taman sekeliling candi ini tampak asri menyejukan mata. Di tengah taman inilah CANDI Sumberawan berdiri.
Dilihat dari bentuknya , candi sumberawan cukup sederhana . bagian bawah candi berupa susunan batu berbentuk empat persegi dengan bantalan berbentuk teratai yang melambangkan khayangan . di atas bantalan berdiri susunan batu berbentuk genta, sedangkan bagian atasnya hilang. Disamping candi terdapat beberapa batu yang disusun menyerupai puncak setupa yang coba direstorasi Pemerintahan Belanda tersebut tidak berhasil dipasang karena kesulitan menemukan bentuk yang pas untuk menyempurnakan Candi Sumberawan. Akhirnya , batu-batu bagian puncak stupa itu pun disusun seadanya.
Meskipun sederhana , masyarakat setempat mempercayai bangunan ini suci lantaran keberadaannya diatas mata air, secara rutin, setiap memasuki bulan Suro (sekitar bulan agustus) masyarakat desa sekitar melakukan acara Selamatan Sumber . sebentuk tumpeng pun di persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur atas mengalirnya mata air Sumberawan yang telah menghidupi ribuan jiwa. Sebagian orang juga datang ke sini untuk memanjatkan doa, memohon keselamatan dan kesuksesan. Karenanya di salah satu ujung kawasan candi terdaaat ruang khusus untuk semedi.
Bila mengunjungi Candi Sumberawan dan ingin mengetahui lebih dalam sejarahnya, anda bisa membeli buku tentang candi ini pada juru pelihara candi dengan harga Rp. 5.000,- .
Sumber :
malang where to go
0 comments: