Wisata Eksotisme Goa Tetes Lumajang - WisataMalang.co.id
Goa Tetes berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, sekitar 50 km arah selatan dari Kota Lumajang, sebelum perbatasan antara Malang - Lumajang. Meskipun letaknya jauh dari pusat kota Lumajang, pengunjung tidak akan terlalu jenuh, karena akan disuguhi pemandangan yang indah, di sepanjang perjalanan menuju Goa Tetes. Sesampai disana sobat akan melihat goa, yang mengalirkan air diantara batuan barisan bukit-bukit yang menghijau.
Untuk bisa menikmati pesona dan keindahan yang eksotis dari goa ini, sobat harus memasuki mulut goa dan berjalan beberapa kilometer di dalamnya. Meskipun perjalanan memasuki goa ini cukup menantang dan melelahkan, rasa letih sobat akan segera terbayar dengan keindahan dan pesona luar biasa dari Goa Tetes ini.
Mata akan terperangah melihat banyaknya stalagtit dan stalagmit yang begitu elok dilihat di dalam goa ini. Stalagtit dan stalagmit berwarna-warni baik yang masih baru terbentuk maupun yang sudah berusia ratusan tahun. Dalam goa ini juga terdapat kolam yang terbentuk dari banyaknya tetesan air yang mengalir. Ada yang mengatakan bahwa air yang ada di goa ini bisa membuat awet muda. Selain itu, goa ini dipercaya bisa mempertemukan jodoh bagi yang belum menikah dan dapat mempersatukan kembali keretakan rumah tangga.
read more →
Wisata Air Terjun Grojogan Sewu di Malang
Ada beberapa kawasan di Malang yang merupakan dataran tinggi, di antaranya seperti Kecamatan Batu, Pujon dan Ngantang. Di banyak dataran tinggi di Kota Malang ini, traveler akan menjumpai beberapa destinasi yang berupa air terjun atau biasa disebut coban dalam bahasa Jawa. Beberapa waktu yang lalu, kami sekeluarga berkesempatan mengunjungi seorang adik di kawasan Jalan Margo Basuki, Sengkaling-Malang. Kami berkunjung ke sana karena istri adik ini baru pulang dari studi S2nya di luar negeri.
Kebetulan anak semata wayang kami juga sedang libur kenaikan kelas. Mumpung banyak waktu luang maka melanconglah kami ke Kota Malang. Setelah beramah-tamah dengan adik dan keluarganya di Sengkaling, keesokan harinya kami mengunjungi salah satu air terjun di kawasan Pujon-Malang. Kami berangkat agak pagi dengan mobil Toyota Starlet keluaran 1985 untuk menjelajah kawasan Pujon. Jalan menanjak dan berkelok merupakan sensasi tersendiri. Untung saja cuaca sedang bersahabat sehingga jalanan tidak licin.
Selama perjalanan kami menikmati panorama pegunungan yang cantik. Sambil sesekali, kami mengambil gambar pemandangan alam Pujon dari dalam mobil yang sedang melaju. Suatu ketika keponakan kami minta berhenti sejenak, karena ada pedagang durian di pinggir jalan. Anak, keponakan dan kami semua suka dengan buah yang harum baunya ini. Kami beristirahat sejenak, menepi dekat lapak penjual durian. Sambil menunggu mesin mobil dingin kembali, kami menikmati manis dan legitnya durian Desa Pujon.
Air terjun yang kami tuju kali ini bernama Grojogan Sewu. Mungkin, banyak traveler mengira kalau nama air terjun Grojogan Sewu itu hanya ada di Kota Karanganyar, Jawa Tengah. Jangan salah kira! Di Desa Bendosari, Pujon-Malang juga ada air terjun dengan nama yang sama. Bila traveler melakukan perjalanan dari Malang menuju Pujon maka air terjun ini bisa dilihat dari jalan raya dan memang letaknya tidak jauh dari jalan raya. Hanya kira-kira 100 meter dari jalan raya.
Untuk menuju air terjun ini kita harus berjalan kaki, karena memang akses jalan hanya memungkinkan untuk pejalan kaki saja. Traveler harus melewati jembatan masuk yang di bagian atasnya terpampang papan nama air terjun ini, kemudian berjalan melewati jembatan gantung. Setelah itu, traveler bisa menyusuri jalan setapak yang di pinggirnya terdapat hamparan sawah yang cukup luas. Air mengalir dan bebatuan sungai serta panorama sekitar yang menawan akan membuat kita betah berlama-lama di sana.
Seperti kebanyakan destinasi lainnya, traveler bisa menemukan sisa potongan lidi hio yang tak jauh dari objek wisata Air Terjun Grojogan Sewu ini. Rupanya tempat ini juga tidak luput dari sasaran para pencari rezeki yang sebelumnya melakukan ritual tertentu. Memasuki lokasi wisata air terjun ini, traveler tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis. Pengunjung hanya menyumbangkan uang seikhlasnya, ada sarana ibadah berupa musala kecil dan juga toilet yang terlihat baru dibangun.
Sayangnya, lokasi wisata ini belum terkelola dengan baik. Jalan masuknya hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki saja. Seandainya dibangun jalan yang mulus, mobil pasti bisa sampai ke lokasi tersebut. Lalu kalau didirikan tempat penginapan yang memadai dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung, pasti lokasi wisata ini akan lebih ramai dikunjungi banyak orang. Warga sekitar penghasilannya akan bertambah dan pendapatan daerah akan meningkat pula.
Bagi traveler yang ingin menyambangi air terjun Grojogan Sewu, Pujon-Malang bisa dengan menggunakan angkutan umum dari Kota Malang jurusan Kediri. Ada minibus yang bisa mengantar Anda menuju lokasi ini. Semoga air terjun Grojogan Sewu yang berkonsep ekowisata ini memberikan 'seribu' manfaat bagi dunia pariwisata di Indonesia.
read more →
Air Terjun Coban Pelangi Bag.2 di Wisata Malang
Coban Pelangi atau air terjun Pelangi, adalah salah satu wilayah konservasi alam di bawah perlindungan perum perhutani berjarak 10 Km dari kecamatan Tumpang dan 32 Km dari kota Malang. Air terjun ini berada d kawasan pegunungan yang terjal dan berliku, dengan kemiringan di atas 45 derajat berada pada 8,0109° LS; 112,8607° BT; 1.299,5 m dpl.
Untuk menuju air terjun, pengunjung akan melewati medan berbukit dengan kemiringan mencapai sekitar 45°. Setelah melewati bukit kurang lebih 15 menit, selebihnya adalah menyusur jalur di atas anak sungai.
Membutuhkan keadaan fisik yang sehat dan kuat untuk mencapai air terjun ini, dimana turis akan menemukan keadaan alam yang masih alami dan hijau serta pengalaman yang luar biasa mengagumkan. Hutan yang hijau, pegunungan yang sejuk, kicau burung dan sungai yang jernih adalah hal-hal yang bisa di temukan saat akan menuju Coban Pelangi.
Air terjun di Coban Pelangi mengalir dari sebuah tebing dengan ketinggian 30 M. Terdapat sebuah pondok yang di siapkan sebagai fasilitas untuk menikmati keindahan air terjun di Coban Pelangi ini. Bila beruntung, para pengunjung juga bisa menyaksikan pelangi yang terbias dari pucuk-pucuk tebing, dimana menjadi asal mula penamaan coban ini.
MELIHAT SUNSET DARI WADUK SUTAMI
Berkunjung ke Waduk Sutami, bukan hanya raga yang berekreasi, jiwa pun ikut diteduhkan oleh suasana asri dan keindahan lanskap pegunungan di sekitarnya. Di sana Anda bisa bermain dengan berbagai wahana air atau sekedar menikmati pemandangan indahnya.
Bila Anda berlibur ke Kota Blitar dari Arah Malang, cobalah singgah ke objek wisata yang satu ini, Taman Wisata Waduk Sutami. Lokasinya berada di dalam kawasan Waduk Sutami. Waduk yang juga dikenal dengan sebutan Waduk Karangkates ini hanya berjarak sekitar 32 km dari Kota Malang ke arah Blitar. Waduk yang mengendalikan aliran Sungai Brantas itu selain berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga sebagai tempat wisata.
Di dekat pintu masuk waduk Anda bisa melihat petunjuk arah ke berbagai atraksi yang ada di kawasan tersebut, di kawasan waduk terdapat tiga lokasi rekreasi.
Lokasi pertama berada di sebelah barat pintu masuk. Di sana Anda akan mendapati beberapa koleksi satwa rusa, orang utan, dan burung merak di dalam kandang. Anda diperbolehkan memegang tubuh rusa-rusa mungil tersebut meski melalui sekat-sekat kandang. Jika Anda menyodorkan makan, mereka akan mendekat mengarahkan kepala ke bawah, bermaksud untuk meminta lagi makanan yang Anda berikan.
Berada di kawasan yang sama, Anda akan menemukan taman bermain anak-anak yang dilengkapi fasilitas papan luncur, jungkat-jungkit, dan ayunan. Selain itu anak Anda juga bisa naik becak dengan ongkos Rp 2000,-. Rutenya, mengelilingi dua alat berat yang dipajang di tengah-tengah lintasan.
Tidak jauh dari taman bermain, tepatnya di sisi paling timur, Anda bisa melihat Monumen waduk Sutami. Monumen ini terbuat dari bahan dasar marmer yang dibentuk mirip logo Perum Jasa Tirta. Letaknya di tengah-tengah kolam air serta dilengkapi jalan penghubung antara sisi yang lain. Jika berjalan hingga ke tengah monumen Anda akan menemukan informasi tentang Waduk Sutami.
Lokasi rekreasi kedua berjarak lebih kurang 50 m arah pintu masuk. Di sini Anda akan melihat sosok Waduk Sutami, camping ground, serta berbagai fasilitas permainan air, mulai banana boat,perahu kayuh, perahu motor, dan sebagainya. Kalau sedang beruntung, di lokasi ini Anda bisa melihat atlet Jawa Timur berlatih kano atau kayak
Keindahan Waduk Sutami dapat pula Anda nikmati dari jalan di atas waduk yang menghubungkan sisi utar dan selatan. Sunrise dan sunset bila dilihat dari tempat yang sama. Ketika sunrise, Anda akan melihat Matahari muncul dari balik deretan pepohonan serta pegunungan yang berada di sebelah timur. Sinarnya berkilau indah, mamantul di permukaan air waduk. Sedangkan saat sunset, Anda akan menyaksikan Matahari menghilang di sela tiga cerobong asap mesin PLTA.
Lokasi rekreasi ketiga berada di sebelah timur pintu masuk. Disana Anda akan menemukan kolam renang yang dilengkapi waterboom mini, tempat parkir, mushola, dan restoran, untuk masuk ke areal waterboom, Anda harus membayar tiket tambahan Rp 10.000,- per orang di loket pintu masuk kolam renang.
Setelah puas berwisata di tempat wisata, sebelum pulang ada baiknya Anda mencicipi masakan olahan ikan yang tersaji di beberapa warung di pinggir jalan menuju Waduk Sutami. Jenis ikan meliputi mujair, gurami, nila, udang, udang air tawar dan patin. Ikan-ikan tersebut merupakan hasil budidaya masyarakat sekitar waduk.
Sekedar informasi tambahan, Waduk Karangkates diresmikan pada 16 April 1981 sebagai waduk tipe urugan. Tinggi urugan waduk 100m, lebar dasar 400m, dan volume timbunan 6.156.000 m3.